"Jika berhasil semua rantai mengagumi, jika gagal pahlawan merana."

2025 adalah tahun kesepuluh kelahiran Ethereum.
Selama sepuluh tahun terakhir, ia mendukung kemakmuran DeFi dan memicu gelombang NFT. Tak terhitung banyaknya pengembang dan kaum idealis berinteraksi, bertabrakan, dan membangun di atas rantai ini, menciptakan narasi kripto yang satu demi satu.
Tetapi tepat di tahun kesepuluh ini, Ethereum telah sampai pada persimpangan takdirnya. Jaringan publik baru bermunculan tanpa henti, kekuasaan narasi sering berpindah tangan, sementara harga kehilangan momentumnya dalam penyesuaian yang panjang.
Tentang pernyataan "pergantian pemilik" Ethereum, sebenarnya sudah mulai beredar sejak tahun lalu. Ada pendapat yang beranggapan bahwa para OG industri yang awalnya memegang ETH perlahan-lahan mundur, dan kepemilikan tersebut diam-diam diambil alih oleh institusi seperti Wall Street. Apakah peralihan ini benar-benar terjadi, atau hanya cerita yang diceritakan kepada diri sendiri?
Apakah Ethereum benar-benar sedang "berganti pemilik" masih belum ada kesimpulan, tetapi data on-chain menunjukkan tren konsentrasi kembali dari aset, mungkin di balik ini terdapat penempatan jangka panjang oleh dana besar dan ketahanan dari pembeli yang beriman.
Ethereum tampaknya sedang memasuki "jendela kunci"-nya, tetapi seperti kata pepatah Tiongkok, "belum memikirkan kemenangan, sudah memikirkan kekalahan", meskipun situasi mulai menunjukkan secercah harapan, kita tidak bisa tidak bertanya: jika akhirnya semua usaha ini gagal, apa yang akan terjadi? Jika upaya ini pada akhirnya tetap sulit untuk menembus batasan kinerja, perkembangan ekosistem terjebak, atau tidak berhasil mengembalikan kepercayaan harga, apakah Ethereum akan terpuruk menjadi "kereta perang kiamat" di era baru?
Sepuluh tahun adalah titik waktu, dan juga ujian iman.